Rabu, 13 November 2013

Astronom Pertama





Orang – orang kuno mengamati langit secara teratur, tetapi mereka hanya sedikit memahami tentang bagaimana atau mengapa bintang dan planet bergerak seperti itu.



    Di kota – kota yang terang – benderang di dunia modern, hanya sedikit orang yang memerhatikan, apalagi mengamati langit malam. Keadaan ini sangat berbeda dengan orang – orang kuno yang hidup sekitar tiga ribu sampai enam ribu tahun yang lalu. Bagi para astronom pertama ini, langit adalah sumber ilmu pengetahuan yang penting. Planet dan bintang memberi informasi yang diperlukan orang – orang untuk mengetahui waktu, membuat kalender, dan untuk merencanakan hidup mereka. Bagaimana langit bekerja adalah sebuah misteri, meskipun orang – orang kuno mengemukakan banyak gagasan untuk menjelaskan apa yang mereka lihat.


    Di India, pendeta-pendeta kuno meyatakan bahwa dunia dibangun di atas pilar-pilar batu yang sangat besar. Ini menjelaskan mengapa malam hari gelap Matahari ke bawah dunia, di antara pilar pilar, sehingga berada di tempat yang tepat untuk terbit di sisi lain keesokan paginya.

    Tanpa pengetahuan tentang gravitasi untuk menjelaskan sains tentang langit, para astronom kuno harus bergantung pada imajinasi. Di cina para astronom telah mampu membuat pengamatan yang lebih cermat pada bintang lebih dari 4.000 tahun yang lalu.

    Kita mengetahui astronomi kuno karena  beberapa catatan mereka simpan masih selamat. Di Babilonia, paraastrolog menyimpan catatan pada sebuah lempang tanah liat, yaitu Lempeng Venus yang merupakan Lempeng tertua.
  
    Pada sekitar 350 SM, bangsa Babilonia telah menggembangkan matematika yang telah cukup canggih untuk membantu mereka memperkirakan gerakan planet dan datangnya gerhana secara akurat. Mengamati langit juga memungkinkan bangsa Babilonia menggembangkan kalender. Hampir pada saat yang bersamaan, bangsa Mesir kuno juga menggembangkan kalendernya sendiri.

    Peradaban kuno seperti Cina, Babilonia dan mesir berperan pada awal mula astronomi. Orang-orang yang hidup pada peradaban itulah yang menjadi orang pertama yang mengamati langit, melacak gerakan planet, dan meramalkan peristiwa-peristiwa seperti gerhana. Meskipun demikian, tidak seorangpun dari mereka yang dapat mengembangkan teori ilmiah tentang bagaimana dan mengapa alam semesta bekerja seperti itu.


Catatan: 
anda dapat mengklik kata yang berwarna berbeda dan anda dapat langsung mengetahui apa maksud kata tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar