Selasa, 19 November 2013

Para Cendikiawan Kuno


  
Pada zaman kuno, keingintahuan tentang langit membawa pada teori ilmiah tentang cara kerja alam semesta. Penyelidikan yang akhirnya menuntun pada gravitasi oleh para cendikiawan kuno seperti Aristoteles, Pythagoras, dan Ptolemius.


    Bangsa Yunanikuno adalah bangsa pertama yang mempertanyakan mengapa langit bergerak seperti itu. Peradaban yang lebih awal, seperti Babilonia dan mesir telah menggumpulkan sekadar untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis seperti menggembangkan kalender. Namun, filsuf-filsuf Yunani mengikuti ilmu pengetahuan untuk kepentingan mereka sendiri dalam usaha memahami apa yang menyebabkan bintang dan planet bergerak.

     Bangsa Yunani kuno menyusun teori tentang dunia yang dapat diuji dengan pengamatan. Ini hampir membuat mereka menjadi ilmuan pertama. Seperti para ilmuan zaman sekarang, bangsa Yunani menggunakan dua jenis pemikiran, induksi dan dedukasi, dalam menggembangkan teorinya.

     Banyak cendikiawan memberi sumbangan pengetahuan tentang dunia kepada bangsa Yunani kuno. Cendekiawan pertama kemungkinan adalah Thales dari Miletus, yang menyatakan bahwa bumi adalah lempengan rata yang mengapung di air, zat yang dipercaya sebagai penyusun semua benda. Murid Thales, ahli matematika dan astronomi, Anaximander berpendapat bahwa semua benda berevolusi dari suatu zat tak berbatas, dan tak kasat mata.

    Kemudian para cendikiawan Yunani mengembangkan gagasan ini pada abad kelima SM, Pythagoras dan pengikutnya menyatakan bahwa bumi adalah suatu benda bulat yang berevolusibersama matahari dan planet-planet lainnya mengitari api. Versi yang lebih maju diajukan oleh filsuf yang bernama Aristatoles (384-324 SM). Aristatoles adalah salah satu orang pertama yang berpikir tentang gravitasi. Dia percaya (tetapi salah) bahwa benda berat jatuh lebih cepat daripada benda ringan. Dia berpendapat ini terjadi karena benda gerak bergerak secara alami menuju ke pusat Bumi. Dia juga percaya bahwa planet bergerak secara alami mengelilingi langit tanpa bantuan gaya apa pun.

    Apa yang tidak disadari oleh Aristatoles adalah bahwa semua itu berhubungan. Konsep gravitasi modern menjelaskan cara benda jatuh ke bumi dan cara planet bergerak melintasi planet.

    Salah satu astronom awal paling berpengaruh adalah Ptolemius (sekitar 100-170 M). Gagasan – gagasan Ptolemius dikumpul dalam ensiklopedia penting yang disebut Almagest. Buku Almagest sangat luar biasa karena berbagai alasan, termasuk ketalognya yang sangat besar berisi lebih dari seribu bintang. Yang terpenting dalam buku ini adalah teori geosentris tentang alam semestanya. Teori ini merupakan penjelasan rinci pertama tentang bagaimana alam semesta bekerja. Teori ini menggunakan matematika yang rumit untuk menjelaskan dan memperkirakan pergerakan planet mengelilingi bumi dengan keakuratan yang luar biasa.

    Setelah akhir peradaban Yunani kuno dan kekaisaran Romawi yang menaklukkan Yunani, sains dan budaya berkembang lebih lambatdi Eropa pada periode yang disebut abad pertengahan (sekitar 500-1500M). Banyak gagasan yang dikembangkan oleh bangsa Yunani dan Romawi hilang pada masa itu. Meskipun demikian  teori-teori itu dilestarikan di dunia islam oleh cendikiawan seperti Hypatia dan matematikawan al-Khwarizmi (sekitar 780-850 M). Pengetahuan Islam masuk kembali ke Eropa pada akhir abad pertengahan.


Catatan :
 
anda dapat mengklik kata yang berwarna berbeda dan anda dapat langsung mengetahui apa maksud kata tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar